Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan tidak tampak pada pelaksanaan puncak perayaan HUT PGRI ke-70, ketidakhadirannya menjadi tanda tanya. Melalui pesan singkat Anies mengatakan, ketidakhadirannya karena tidak ada undangan dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Dia mengatakan, acara HUT PGRI yang untuk pertama kalinya diadakan pada 13 Desember adalah kegiatan internal organisasi yang patut dihormati sesuai dengan perundangan yang memberikan hak untuk berkumpul dan berserikat.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini mengatakan, pada Orde Baru hingga pemerintahan sebelumnya, Hari Guru Nasional (HGN) disatukan dengan HUT sebuah organisasi yaitu PGRI. Namun saat ini bukan era Orde Baru, yang terdapat hanya asosiasi tunggal. Kini semua bisa mendirikan asosiasi dan sepanjang sesuai dengan peraturan dan perundangan maka negara melindungi dan bersikap sejajar terhadap semua asosiasi.
“Ini bukan Orba jika asosiasi guru hanya tunggal,” kata Anies melalui pesan singkat yang diterima Wartawan Forum Pendidikan (Fortadik), Minggu (13/12).
Dia menambahkan, HGN ditetapkan lewat Keputusan Presiden Kepres 78/1994 sebagai peringatan resmi negara dan baru tahun 2015 inilah untuk pertama kalinya pemerintah menyelenggarakan HGN sebagai sebuah acara negara untuk semua guru yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dalam peringatan HGN pada 24 November yang juga menghadirkan guru-guru SMP dan SMA Presiden Jokowi.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (BP PGRI) Sulistiyo mengatakan, pihaknya mengundang Mendikbud Anies Baswedan. Namun undangan baru dikirim Kemarin, Sabtu (12/12).
Keterlambatan undangan, Sulis katakana karena harus menunggu konfirmasi kehadiran Presiden Jokowi, sehingga ketidakhadiran Mendikbud tidak dipersoalkan mengingat jadwal Menteri yang padat.
“Kami tidak mempersoalkan ketidakhadiran Mendikbud karena undangan baru disebarkan kemarin,” kata Sulis.
Maria Fatima Bona/FMB