Sejak membuka Posko Pengaduan UN 2016, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) telah menerima total 63 laporan. Laporan berasal dari 26 Kota/Kabupaten, yaitu : Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, , Surabaya, Sidoardjo, Pekalongan,Karanganyar, Bogor, Ciamis, Indramayu, Cimahi, Cikampek, Tangerang, Pangandaran, Tanjung Redeb (Berau), Pontianak, Lampung, Medan, Pare Pare, Bima, Mataram, Palu, Mamuju, Soppeng, dan Makassar.
Adapun jenis laporan yang diterima dikategorikan sebagai berikut : Pertama, masalah teknis seperti pemadaman listrik dan server ngadat atau bermasalah karena tidak terkoneksi dengan server pusat.Kedua, beredarnya soal dan kunci jawaban UNPBT dan UNBK di kalangan para siswa. Ada yang mendapatkan secara gratis karena anggota gurup whatshap dan/atau grup line, dan ada yang harus membayar. Ketiga, Tidak adanya soal UN Braille untuk Peserta UN Tunanetra di sekolah inklusi.Keempat, Kecurangan sistemik di sekolah melalui tim sukses UNBK. Kelima, ada konvoikendaraan roda dua dan corat coret pakaian seragam putih abu-abu di kota Medan dan Tangerang.Keenam, adanya dugaan kesamaan atau kemiripan soal UNPBT dengan UNBK dari Jakarta, Surabaya dan Ciamis.
Dugaan soal UN PBT dan UNBK yang memiliki kesamaan tampaknya direspon oleh pihak Kemdikbud melalui perintah dari Mendikbud untuk melakukan sinkronisasi server. FSGI mendapatkan kutipan pernyataan tertulis Mendikbud melalui akun pribadi Anies Baswedan yang menyebar di media social, yaitu sebagai berikut:
“Bpk/Ibu Wali kelas XII perlu diketahui bahwa soal hari senin dan selasa sebenarnya sudah masuk keserver sekolah (sudah disinkronisasi), karena soal UNPBT ditengarahi banyak diketahui oleh peserta UNBK maka soal senin dan selasa akan diganti (server akan disinkronisasi lagi), oleh sebab itu Bpk/Ibu wali kelas harap member informasi kepada siswa jangan hanya belajar dari soal bocoran UNPBT saja, tetapi harus belajar soal yang lain, karena ada kemungkinan besar akan berubah,” demikian terulis di akun yang diserta foto Anies Baswedan.
Ada juga pernyataan himbauan dari salah seorang pejabat Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang juga diperoleh FSGI melalui media social, yang menghimbau sekolah dan para pengawas memperketat pengawasan. “Pak/Bu Kasek SMA, mohon dikawal pelaksanaan UNBK hari Senin dan Selasa. Meski soal acak di UNBK, kiranya perlu gebrakan kecil pada pelaksanaan UNBK SMA + MA hari Senin-Selasa: Pertama, Standar: peserta tdk bawa tas + HP ke dalam ruangan UN; Kedua, Sebelum masuk ruang UN, peserta secara mandiri melakukan sterilisasi kelengkapan UN yg melekat di badannya masing2;Ketiga, Umumkan, bagi yg ketahuan membawa contekan, proses UN dihentikan, nilai digugurkan, dan mengikuti UN Susulan”, demikian himbauan yang diperoleh FSGI melalui whatshap.
Kedua pernyataan pejabat tersebut memang mengindikasi bahwa soal UNPBT dan UNBK bocor ke para siswa sehingga soal untuk UNBK senin dan selasa besok soalnya diperbaharu, sehingga para admin di sekolah diperintahkan untuk melakukan sinkronisai server. Hal ini sejalan dengan keterangan seorang admin yang memberikan keterangan kepada FSGI. “ Ada seorang admin di salah satu sekolah mengatakan bahwa ada perintah sikronisasi server dari Kemdikbud dan dia beserta 2 orang temanya sesama admin terpaksa ngelembur dari pukul 19-24 wib untuk melakukan sinkronisasi server tersebut pada minggu, 10 April 2016,” ujar Heru Purnomo, Ketua SEGI Jakarta.
Respon Kaget Para Peserta UN
Beberapa guru pengawas UNBK sesi 1 dan 2 melaporkan reaksi para peserta UNBK pada senin (11/4), yang nampak kaget begitu membaca soal UN Fisika untuk jurusan IPA dan UN Ekonomi untuk jurusan IPS. Para peserta secara spontan keceplosan mengatakan “soalnya kok beda?” dan/atau “Soalnya kok gini ya?”. Berdasarkan pengamatan para pengawas, para peserta tampak kesulitan mengerjakan soal, bahkan sampai waktu hampir selesai banyak soal yang belum dijawab.
“Waktu tinggal 3 menit lagi tapi 7 soal belum disentuh sama sekali, akhirnya banyak yang menebak jawaban,” urai seorang guru pengawas.
Ada juga yang menulis laporan via whatshap ke posko FSGI ,“waktu tinggal 10 menit tapi sebagian besar siswa mengaku belum membaca sama sekali 15 soal terakhir”, ujar pelapor yang engan disebutkan identitasnya.
“Ada seorang siswa melaporkan bahwa banyak teman-temannya mendapat bocoran soal dan kunci jawaban, hanya belajar soal tersebut dan sangat panik ketika soal yang harus dikerjakan jauh berbeda dengan soal yang diperoleh. Tapi siswa pelapor justru senang karena jerih payahnya belajar tidak sia-sia,” ujar Retno Listyarti, Sekjen FSGI
Retno menambahkan, “Ada juga seorang pengawas menceritakan bahwa siswanya bercerita kalau mendapat soal bocoran beberapa hari lalu, tetapi bocoran kali ini sangat jauh dari dugaan. Banyak melesetnya, soal bocoran yang diperolehnya dari grup line hanya 10 soal yang sama, selebihnya soal sangat jauh berbeda, bahkan diluar perkiraannya, sangat sulit,” ungkap Retno.
"FSGI akan menutup Posko UN SMA/SMK pada selasa (12/4) dan menyerahkan seluruh laporan dan rekomendasi kepada Irjen Kemdikbud. Posko UN 2016 untuk SMP akan dibuka oleh FSGI pada awal Mei 2016," jelas Slamet Maryanto, koordinator Posko UN FSGI (***)